Alfikar – Buat dapat menguasai makna yang tersurat serta yang tersirat dalam memakai serta menekuni literatur yang berbahasa Arab, terdapat satu ilmu yang wajib dipelajari oleh penggemar karya berbahasa Arab. Ilmu tersebut merupakan Ilmu Balaghah.
Ilmu ini secara garis besar berupaya supaya dalam memakai Bahasa Arab dapat dicoba secara fasih( jelas serta dapat dimengerti dengan baik) baik dari sisi kata, kalimat ataupun dari sisi orang yang mengucapkan. Disamping fasih, pula dapat baligh( tersampaikan dengan baik, pula indah), baik dari sisi wujud kalimat ataupun orang yang mengucapkan.
Untuk pendatang baru, prasyarat utama supaya dapat menguasai Ilmu Balaghah merupakan wajib menguasai ilmu tata Bahasa Arab, ialah Ilmu Nahwu serta Ilmu Shorof, dan sebab dalam Ilmu Balaghah menekuni yang tersurat serta tersirat yang bertabiat sastrawi, hingga ketentuan berikutnya merupakan wajib mempunyai kepekaan rasa. Bila belum menguasai Nahwu serta Shorof, hendak sangat susah dalam menekuni Ilmu Balaghah. Sebab, mana bisa jadi dapat menguasai kalimat sastra tanpa sedikitpun menguasai ilmu tata bahasa. Sebaliknya buat melatih kepekaan rasa, untuk pelajar yang mendalami Ilmu Balaghah, wajib banyak membaca serta menekuni literatur- literatur berbahasa Arab.
Kitab suci (AL) Quran serta Hadist- hadist Rasulullah SAW merupakan lautan yang menaruh berjuta kalimat yang dapat dipahami dengan dorongan Ilmu Balaghah. KH Afifuddin Dimyati dalam perihal ini sukses mengkoleksi kalimat- kalimat yang memiliki faktor Balaghah dalam (AL) Quran. Ia menyusun kitab (AL) Syamil Fi Balaghah (AL) Quran. Dalam kitab tersebut KH Afifuddin mengonfirmasi kalau, nyaris tiap ayat dalam (AL) Quran terdapat faktor Balaghah- nya. Sebab itu, dalam kitabnya yang diterbitkan dalam 4 jilid tersebut, ia mengurai satu persatu kalimat/ kata yang memiliki faktor balaghah.
Disamping itu, sumber- sumber literatur yang lain, merupakan karya sastra berbahasa Arab. Baik berbentuk syiir( nadham) ataupun karya sastra prosa, yang terserak dalam bermacam kitab berbahasa Arab, dari bermacam disiplin Ilmu, mulai dari Ilmu Akhlaq, Tasawuf, Fiqh hingga Bahasa Arab.
Ilmu Balaghah sendiri mempunyai sub- ilmu yang terdiri dari Ilmu Maani, Ilmu Bayan serta Ilmu Badi. Ilmu Maani menekuni tentang kondisi kata/ kalimat Bahasa Arab yang dapat disesuaikan dengan suasana serta keadaan. Kata/ kalimat dapat berganti bergantung suasana serta keadaan. Misalnya, kalimat perintah merupakan kalimat tuntutan dari orang yang posisi sosialnya lebih besar. Tetapi terdapat kalimat perintah yang bermakna doa, yang berarti permohonan dari seseorang hamba yang letaknya lebih rendah, kepada Tuhannya.
Kedua, Ilmu Bayan, yang membicarakan tentang tasybih( penyerupaan), majaz( memakai tidak hanya arti asli) serta, kinayah( konotasi).
Ketiga Ilmu Badi, yang menekuni tentang metode memperindah kalimat yang cocok dengan suasana serta keadaan. Kalimat yang diperindah ini dapat dari sisi wujudnya ataupun arti( makna)- nya.
Di Madrasah Muallimin Muallimat Tambakberas, Ilmu Balaghah dipelajari semenjak kelas 3 hingga kelas 5. Siswa kelas 3 memakai kitab Durusul Balaghah yang disusun 4 orang, ialah Hifni Nashid, Muhammad Bik Diyab, Sulthan Muammad serta Musthofa Thamum pada tahun 1905 Meter. Kitab ini disusun secara sistematis serta gampang dipelajari, paling utama untuk siswa yang awal belajar Ilmu Balaghah.
Sebaliknya siswa kelas 4- 5 memakai kitab (AL) Jauharul Maknun karya Syech Abdurrahman (AL) Akhdlory. Kitab ini berupa nadlam( syair), yang terdiri dari 291 bait yang gampang dihafalkan.( ma)
Toko Grosir Kitab Arab Fikar Store